Kamis, 25 Mei 2023

Harga Emas Jatuh Tiga Hari Beruntun, Pasar Menunggu Hasil Negosiasi Krisis Utang AS

Pixabay
Ilustrasi Emas

BISNIS FOR LIVING - Krisis utang sedang membelit Amerika Serikat (AS), membuat para pelaku pasar gelisah menunggu kebijakan apa yang akan ditempuh pemerintah AS untuk mengatasi masalah tersebut.

Sementara itu, harga emas terus merosot hingga pada akhir perdagangan Rabu 24 Mei 2023 waktu New York, AS atau Kamis 25 Mei 2023 pagi WIB. Harga emas terus melemah tiga hari berturut-turut karena dolar AS tetap perkasa di tengah ancaman resesi akibat krisis utang negara. 

Ini menunjukkan ekonomi AS sangat tangguh di tengah ancaman resesi. Selain itu, di tengah kegelisahan para pelaku pasar menunggu hasil negosiasi antara Presiden AS Joe Biden dengan parlemen yang cenderung buntu, telah memicu investor pindah ke mata uang yang aman,  dolar AS.

Dilansir Bisnisforliving.com dari Antaranews.com, Kamis 25 Mei 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 9,90 dolar AS atau 0,50 persen menjadi ditutup pada 1.964,60 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.987,90 dolar AS dan terendah di 1.958,40 dolar AS.

Emas berjangka jatuh 2,70 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.974,50 dolar AS pada Selasa (23/5/2023), setelah terpangkas 4,40 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.977,20 dolar AS pada Senin (22/5/2023), dan terangkat 21,80 dolar AS atau 1,11 persen menjadi 1.981,60 dolar AS pada Jumat (19/5/2023).

Dolar mencapai tertinggi baru dua bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada Rabu 24 Mei 2023, dengan Indeks dolar, yang melacak mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,38 persen menjadi 103,8847 pada pukul 15.00 waktu setempat (19.00 GMT).

Kebuntuan atas negosiasi plafon utang AS di Washington juga mendorong permintaan safe-haven untuk emas sehingga menahan penurunan lebih lanjut, karena para pedagang memposisikan diri untuk perlambatan aktivitas ekonomi global tahun ini.

Negosiasi yang konsisten antara anggota parlemen Demokrat dan Republik sejauh ini gagal menghasilkan kesepakatan untuk menaikkan batas pengeluaran AS dan menghindari gagal bayar. Ini datang menjelang tenggat waktu Juni untuk gagal bayar, yang bisa menimbulkan konsekuensi mengerikan bagi ekonomi global.

Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) merilis risalah pertemuan 2-3 Mei. Dalam diskusi mereka tentang prospek kebijakan, "beberapa" pejabat mengatakan bahwa jika ekonomi berkembang seperti yang mereka harapkan, penguatan kebijakan lebih lanjut setelah pertemuan ini mungkin tidak diperlukan.

Hanya "beberapa" pejabat yang mengatakan bahwa menurut mereka pengetatan kebijakan tambahan "kemungkinan besar".

Beberapa pejabat Fed mengatakan Federal Reserve harus mengkomunikasikan bahwa pemotongan suku bunga tidak mungkin terjadi tahun ini dan kenaikan suku bunga lebih lanjut tidak dikesampingkan.

Federal Reserve mempertahankan perkiraannya untuk resesi ringan pada 2023. Investor sedang menunggu rilis produk domestik bruto AS pada Kamis waktu setempat, dan data inflasi pada Jumat 26 Mei 2023.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 38,40 sen atau 1,63 persen, menjadi ditutup pada 23,24 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terpangkas 28,10 dolar AS atau 2,66 persen, menjadi menetap pada 1.029,50 dolar AS per ounce. (sb-23)

Share This
Previous Post
Next Post

Professional trader and journalist. He's a simple man.

0 komentar: