Jumat, 23 Februari 2018

Nielsen Konfirmasi Pola Masyarakat Belanja Barang Konsumsi Bergeser ke E-Commerce


Foto: Axon Labs Limited

PENJUALAN barang konsumsi melalui e-commerce  sepanjang 2017 lalu tumbuh 50 persen!

Lembaga Survei Nielsen Indonesia mengkonfirmasi mulai adanya pergeseran pola belanja masyarakat untuk barang konsumsi kemasan atau fast moving consumer good (FMCG) dari ritel konvensional ke e-commerce (toko elektronik).

Seperti dilansir dari CNNIndonesia, Rabu (21/2/2018), Managing Directore Nielsen Indonesia, Agus Nurudin mengatakan, penjualan FMCG pada sepanjang tahun lalu tercatat tumbuh 50 persen. Kendati demikian, porsi penjualan e-commerce dari total penjualan ke seluruhan FMCG baru mencapai 1,6 persen.

"Kalau bicara ritel konvesional, pertumbuhannya tidak begitu bagus, tetapi e-commerce untuk FMCG ini naiknya dua kali lipat," ujar Agus Nurudin di Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Agus menjelaskan, ke depan penjualan FMCG melalui e-commerce akan tumbuh semakin cepat. Namun, dia belum bisa meramal kapan tepatnya penjualan lewat e-commerce bisa menyalip ritel konvensional untuk sektor tersebut.

"Kemungkinan untuk bisa menyalip ritel konvensional masih lama, melihat porsinya yang baru mencapai 1,6 persen," terang dia.

Agus menambahkan,  pada tahun lalu pertumbuhan konsumsi memang mengalami pelemahan yang tercermin dari data Badan Pusat Statstik (BPS). Konsumsi masyarakat, menurut dia, tertekan terutama pada kelompok kelas menengah bawah.



"Untuk menengah atas, pendapatannya masih bagus, jadi tidak ada penurunan daya beli, tapi mungkin pergeseran belanja, Tapi memang untuk menengah ke bawah kami lihat agak sedikit tertekan dari sisi konsumsi," jelas dia.

Menurut Agus, saat ini penjualan melalui e-commerce masih didominasil oleh produk elektronik dan travel. Adapun pembelian barang atau jasa melalui e-commerce, menurut Agus, saat ini didominasi kaum muda.


BPS mencatat, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada sepanjang tahun lalu tercatat sebesar 4,95 persen. Pertumbuhan konsumsi tersebut lebih rendah dibanding tahun sebelumnya sebesar 5,01 persen. (sb-18)

Sumber: CNNIndonesia.com



Share This
Previous Post
Next Post

Professional trader and journalist. He's a simple man.

0 komentar: