Jumat, 16 Maret 2018

Biar Bisa Beli Rumah, Generasi Milenial Perlu Perencanaan Investasi yang Tepat

Foto: Pexel
Generasi Milenial

80% generasi milenial tidak sanggup beli rumah, maka perlu perencanaan investasi yang tepat dari sekarang!

Apakah Anda termasuk generasi milenial? Jika Anda terlahir antara tahun 1981-1994 maka termasuk kaum muda yang disebut generasi milenial atau kids jaman now. Beberapa ciri khusus dari generasi milenial adalah suka berpindah kerja, mengutamakan lifestyle, namun 80% tidak sanggup beli rumah. Wow!

Untuk itu, penting sekali bagi generasi milenial untuk mulai berinvestasi dari sekarang. Selain itu, investasi yang dipilih harus tepat. Dilansir Detikfinance, Jumat (16/3/2018), ada lima hal penting yang harus menjadi pertimbangan untuk perencanaan investasi bagi generasi milenial. Apa saja itu? Yuk, ah.......


1. Keep It Simple 
Investasi bisa menjadi sesuatu yang rumit untuk generasi milenial. Dan dengan kesibukan yang dimiliki mungkin juga sulit untuk menambah beban dengan belajar kembali tentang banyaknya instrumen investasi. Oleh sebab itu, Anda harus mengerti dan memiliki sedikitnya 1-2 jenis investasi yang bisa dipahami.

2. Jangka Panjang
Berinvestasi untuk jangka panjang maka hasil yang diperoleh juga bisa jauh lebih besar. Contohnya jika Anda berinvestasi di reksa dana sebesar Rp 500 ribu per bulan dengan target imbal balik 15% per tahun, maka hasil yang bisa didapatkan setelah 10 tahun adalah Rp 140 juta, dengan modal hanya Rp 60 juta. Apalagi kalau Anda ternyata mampu menyisihkan sedikitnya Rp 1 juta maka potensi hasilnya bukan hanya dua kali lipat tetapi bisa lebih.



3. Aset yang Produktif
Memiliki aset yang produktif inilah yang seharusnya dimiliki oleh generasi milenial, yaitu aset yang tidak hanya bertambah nilainya, namun juga menghasilkan uang tambahan. Pilihan yang mudah adalah produk reksa dana. Platform online mungkin disukai untuk jual beli reksa dana. 

Alternatif menarik lain tetapi berisiko lebih besar adalah investasi dalam bentuk P2P lending atau memberi pinjaman pada pihak yang membutuhkan dana. Platformnya disediakan oleh perusahaan financial technology. 

Terakhir, adalah pembelian properti sebagai aset investasi. Jenisnya dapat berupa kepemilikan tanah, yang kemudian dikaryakan dan disewakan pada orang lain untuk mendapatkan bagi hasil. 

4. Jadikan Otomatis
Menggunakan sistem investasi otomatis akan memudahkan proses setiap bulan dan menjadi lebih disiplin dalam berinvestasi. Debit otomatis ini dibantu dengan sistem yang cara bekerjanya adalah pada saat ada uang masuk, akan langsung terpotong untuk dialokasikan ke dalam instrumen investasi yang dipilih, dengan mempergunakan fitur transfer berkala.



5. Persiapan Dana Pensiun
Mencapai kemerdekaan finansial dan pensiun dengan nyaman adalah harapan generasi milenials. Oleh sebab itu, meski masih di usia 20-an atau 30-an awal, sebaiknya dana pensiun sudah disiapkan lebih awal dari sekarang. Tujuannya agar di usia 45 tahun sudah dapat lebih dekat ke kondisi merdeka finansial. (sb-18)

Sumber: Detikfinance.com




Share This
Previous Post
Next Post

Professional trader and journalist. He's a simple man.

0 komentar: