Minggu, 16 Agustus 2020

Membenahi Mindset yang Salah dalam Membaca Pola Trend di Pasar Forex

Foto: Pexels

KEBANYAKAN trader punya mindset (pola berpikir) yang salah dalam memahami pola trend di pasar forex. Kebanyakan mereka berpikir bahwa price action (pergerakan harga) setelah pola uptrend (bergerak cenderung naik), kemudian harga akan sideway (bergerak mendatar), dan selanjutnya downtrend (bergerak cenderung turun). Atau lebih simple lagi, banyak pula yang berpikir bahwa setelah pasar uptrend biasanya akan berubah menjadi downtrend. 

Prediksi tersebut kadang benar, tapi sering  salah. Karena itu sebagai mindset (pola berpikir), membaca pola trend di pasar forex dengan cara demikian adalah SALAH BESAR. Faktanya, tidak semudah itu memprediksi pola trend yang akan terjadi ke depan. Harga mata uang di pasar forex  bergerak semau-maunya, sehingga membentuk pola trend yang bersifat random (acak), tidak selalu dengan struktur gerakan yang jelas dan sama dari histori pola trend sebelumnya. 




Lantas, apa yang perlu dilakukan para trader dalam memahami pola trend di pasar forex? Pertama, perbaikilah mindset yang salah tentang pola market. Memang, pergerakan harga membentuk trend dengan tiga pola utama; uptrend, sideway, dan downtrend. Akan tetapi di real market, tiga pola utama dari trend tersebut membentuk banyak varian pola trend lagi. Di antara varian pola trend yang sering terjadi adalah: 

  • Uptrend >>> sideway >>> downtrend
  • Downtrend >>> sideway >>> uptrend
  • Uptrend >>> downtrend
  • Downtrend >>> uptrend
  • Uptrend >>> sideway >>> uptrend berlanjut
  • Downtrend >>> sideway >>> downtrend berlanjut
  • Uptrend >>> sideway >>> false downtrend (downtrend palsu)
  • Downtrend >>> sideway >>> false uptrend (uptrend palsu)
  • False uptrend >>> sideway >>> false downtrend 
  • False Downtrend >>> sideway >>> false uptrend
  • False uptrend >>> false downtrend
  • False downtrend >>> false downtrend
  • Dan berbagai varian pola lainnya.

Bagaimana? Apakah Anda masih pemula dalam trading forex? Atau Anda sudah lama menjalani trading forex? Apakah Anda selama ini masih sering pusing menganalisis pola trend yang akan terbentuk ke depan? 

Nah, sekarang Anda sudah tahu penyebabnya, kenapa Anda masih sering bingung dalam menganalisis pola trend di pasar forex? Penyebabnya, terutama Anda masih memiliki mindset yang salah tentang pola trend. Anda berpikir pola trend hanya ada tiga; uptrend, sideway, downtrend. Padahal varian pola trend begitu banyaknya. Pantas saja susah diprediksi.  



Idealnya, trend di pasar forex memang membentuk tiga pola utama; uptrend, sideway, dan downtrend. Namun pasar tidak selalu bergerak ideal seperti yang kita harapkan. Yang sering terjadi, pasar justru bergerak melawan harapan kita. 

TIGA POLA TREND UTAMA/IDEAL 


PENJELASAN: 

  • Pergerakan harga pada kondisi pasar di atas sangat jelas membentuk tiga pola utama trend, yakni uptrend, sideway, dan downtrend. 
  • Setelah uptrend panjang, biasanya trend melemah ditandai harga bergerak turun dan indikator Histogram Trend makin menyempit hingga akhirnya uptrend berakhir, ditandai dengan garis-garis histogram biru hilang di balik GOLDEN MOMENTUM LINE. 
  • Setelah uptrend berakhir, biasanya pergerakan harga membentuk pola sideway (bergerak mendatar) dalam range harga sempit, karena di pasar forex sedang terjadi konsolidasi, yakni adu kekuatan antara BUYER (PEMBELI) dan SELLER (PENJUAL). 
  • Jika BUYER menang, maka setelah sideways pergerakan harga bukannya turun, tetapi kembali naik melanjutkan pola uptrend kembali. 
  • Jika SELLER menang, maka setelah sideways harga akan bergerak turun. Jika SELLER kemudian mendominasi pasar, maka mampu mengubah arah trend dari sebelumnya uptrend menjadi downtrend. 

Sekarang, bagaimana jika pergerakan harga di pasar membentuk pola trend tidak ideal? Yang terjadi pergerakan harga akan membentuk varian pola trend semau-maunya yang sulit diprediksi. Inilah yang biasa membuat para trader menjadi jengkel, frustrasi, banyak menderita kerugian. Mereka merasa diombang-ambingkan pola trend. Berikut ini beberapa contoh pola trend yang sulit diprediksi:

UPTREND BERAKHIR >>> UPTREND BERLANJUT


ULASAN: 

  • Setelah uptrend panjang, kemudian uptrend berakhir dan terjadi sideway, kebanyakan trader menganalisa pola trend yang akan terbentuk berikutnya adalah downtrend. Tapi faktanya, harga kembali bergerak naik hingga menembus GOLDEN MOMENTUM LINE dan membentuk pola uptrend berlanjut. 
  • Dalam kondisi market seperti ini, jika trader memprediksi pergerakan harga akan membentuk pola downtrend lalu entry point SELL, maka open position (OP) tersebut akan berada di lembah dari pola trend dan menderita kerugian.  

DOWNTREND BERAKHIR >>> FALSE UPTREND >>> DOWNTREND BERLANJUT


ULASAN: 

  • Setelah downtrend berakhir, lalu harga bergerak naik hingga menembus GOLDEN MOMENTUM LINE, kemudian muncul histogram warna biru di atas GOLDEN MOMENTUM LINE – ini menunjukkan pola awal uptrend,  kebanyakan trader berpikir akan terbentuk pola uptrend panjang. 
  • Namun apa yang terjadi? Pola awal uptrend ternyata tidak selalu valid membentuk pola uptrend panjang. Sering pula terjadi pola false uptrend (uptrend palsu), lalu harga kembali turun hingga menembus kembali GOLDEN MOMENTUM LINE, kemudian muncul histogram warna ungu di bawah GOLDEN MOMENTUM LINE – ini menunjukkan pola awal downtrend. Selanjutnya, ternyata pola downtrend valid, harga turun tajam dalam waktu lama. 
  • Dalam kondisi false uptrend, jika trader mengambil open position (OP) BUY, maka akan berada di pucuk dan menderita kerugian. 

RANGING MARKET


ULASAN: 

  • Ada kalanya pergerakan harga tidak mau beranjak jauh dari GOLDEN MOMENTUM LINE. Pergerakan harga hanya turun-naik menembus GOLDEN MOMENTUM LINE berulang-ulang, sehingga berulang-ulang pula membentuk pola false uptrend dan false downtrend. Inilah pola trend yang disebut ranging market. Pola ini sama dengan sideway, tetapi dalam range (rentang) harga besar berkisar 50 pips-150 pips bahkan lebih. 
  • Kondisi ranging market ini sering menghancurkan akun trader yang menggunakan strategi follow trend (mengikuti trend), karena berulang kali salah posisi saat open position (OP). Trader merasa di-ping-pong oleh pasar, yaitu di-BUY harga turun, di-SELL harga kembali naik.  Akibatnya mengalami drawdown (kerugian) beruntun, berulang kali terkena Stop Loss dan Cut Loss.  

Bagaimana? Apakah Anda masih ingin bertahan dalam lingkaran setan jebakan pola trend yang telah membuat 90% trader di dunia ini mengalami kebangkrutan? Jangan, lebih baik hentikan, jangan menjadi korban berikutnya!



Bagaimana solusinya? Anda harus punya strategi dan sistem trading yang bisa membantu analisis pola trend dengan mudah, jelas, dan akurat. Strategi dan sistem trading itu juga harus bisa memberi sinyal entry point dan exit point dengan akurasi tinggi sebagai acuan bertransaksi trading di pasar forex:

  • Eksekusi entry point BUY atau SELL di harga dengan presisi yang tepat untuk  menghasilkan profit di mana?  
  • Setelah profit harus Take Profit di mana sebelum harga berbalik arah?
  • Jika entry point tersebut mengalami floating minus, harus Cut Loss di mana, atau Stop Loss di mana yang jarang tersentuh oleh volatilitas harga?
Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan strategi dan sistem trading yang memenuhi kriteria tersebut. Bisa mencari mentor trading yang andal dan terpercaya baik berbayar maupun gratis. Bisa juga mencari di antara ribuan strategi dan sistem trading gratis yang bertebaran di mesin pencari Google. 

Namun jika Anda sudah bosan trading dengan strategi sampah yang Anda dapatkan secara gratis dari Google atau grup-grup forex, Anda bisa mencoba menggunakan strategi HYPER PIPS Trading Strategy. Jika Anda berminat, silakan berkunjung: KE SINI  

Share This
Previous Post
Next Post

Professional trader and journalist. He's a simple man.

0 komentar: